SELEKSI KUDA
Penulis
Nama : Dewi Wijayanti
NPM : 1014061028
P.S : Peternakan
Mata
Kuliah : Produksi Aneka Ternak dan
Satwa (TNK 212)
Dosen : Ir. Arif Qishton, M. Si.
Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
Bandar Lampung
22 Mei 2012
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai
beberapa kuda lokal yang biasanya digunakan untuk membantu pekerjaan
pemiliknya, misalnya digunakan sebagai kuda pacu maupun kuda tarik. Walaupun
pemeliharaannya dan harganya mahal kuda ini tetap diminati oleh kebanyakan
orang. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi terhadap kuda agar mendapatkan
kuda yang benar – benar diinginkan oleh yang menginginkannya.
Program seleksi ini
meliputi pemilihan individu yang didasarkan atas seleksi fenotipik, seleksi
dengan memanfaatkan informasi kerabat (silsilah dan keturunan), dan seleksi
sifat yang dihasilkan secara sederhana, serta seleksi yang dilakukan terhadap
sifat-sifat yang diinginkan dari seekor kuda, misalnya seperti tinggi gumba,
kecepatan, panjang dan berat badan.
Seleksi ini dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.
Berdasar silsilah
2.
Berdasar performan
3.
Berdasar observasi visual
Pada paper ini akan
dibahas tentang seleksi kuda berdasarkan performan (penampilannya) saja,
misalnya tinggi badan, warna bulu, telinga, mata, kepala, dan lain – lain.
ISI
SELEKSI TERNAK
Penampakan
ekspresi potensi ternak secara mendasar dipengaruhi oleh dua faktor utama yang
sating terkait satu dengan yang lainnya, yakni faktor genetic dan lingkungan
termasuk didalamnya manajemen pemeliharaan secara menyeluruh. Telah diketahui
bahwa lingkungan dan penanganan manajemen yang memadai atau sesuai dengan
kebutuhan ternak tidak akan memberikan ekpresi produksi (kualitas maupun
kuantitas) yang diharapkan jika tidak didukung dengan potensi genetic ternak
yang baik. Begitu pula sebaliknya jika ternak memiliki potensi genetic yang
baik tidak akan terekspresikan secara optimal bila tidak didukung oleh
lingkungan dan manajemen yang maksimal.
Dengan demikian kedua faktor tersebut hendaknya memperoleh perhatian yang
sama seriusnya dalam pemeliharaan komoditas temak yang dilakukan. Pemeliharaan
ternak yang mempunyai nilai genetk tinggi disertai dengan manajemen yang baik
tentunya akan memberikan hasil yang optimal baik dari segi produksi dan
efisiensi usaha.
Untuk mendapatkan kuda
yang kita inginkan perlu dilakukan seleksi terhadap kuda itu sendiri.
Yang
perlu kita lakukan yaitu:
A.
Mengetahui dan Menentukan Jenis dan Kelas Kuda
1. Pleasure/kesenangan/penarik
kereta kuda (trail ) & kesenangan pemilik
2. Breeding: tujuan dikawinkan & dikembangbiakkan (bisnis kuda)
3. Working
stock : dipekerjakan (menghalau sapi di ranch)
4. Show : tujuan kompetisi
(fungsi bisnis & pleasure)
5. Sport : tujuan kompetisi (fungsi bisnis) racing, rodeo,
jumping, event game lain.
Jenis dan kelas kuda
ini harus kita tentukan supaya kita tidak bingung tujuan kita memelihara kuda.
B. Mengetahui Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Menseleksi kuda
Faktor – faktor tersebut antara lain:
1.
Age and Size/ Umur dan
Ukuran
Kuda hanya mampu mengangkut beban < 20 % BB kuda. Kuda yang baik digunakan untuk latihan bagi pemula
adalah kuda yang umurnya tua karena umumnya lebih jinak dan sudah terbiasa.
2.
Price/ Harga
Musim gugur & awal musim
dingin pada umumya harga kuda naik dibanding dengan musim
lainnya, hal ini disebabkan karena karena kebutuhan akan konsumsi daging kuda
meningkat.
3.
Temperament/ Watak
Merupakan sikap atau tingkah laku alami dari seekor
ternak kuda , sekaligus menyangkut juga kemungkinan ada atau tidaknya penyakit
atau cacat tubuh yang terdapat pada seekor ternak kuda . Perbedaan temperamen
akan menyebabkan perbedaan pula di dalam mengelola kuda supaya ternak mampu
memberikan produksi secara maksimal.
Perbedaan tersebut antara lain:
a.
Tergantung
pada pengalaman kuda (racehorse & trailhorse).
b.
Tergantung
pada tujuan penggunaan kuda (kuda Paint & kuda Arab).
c.
Ternak kuda yang dikandangkan akan lebih jinak
dibanding ternak yang dilepas dipadang penggembalaan.
d.
Ternak kuda yang sering ditunggangi akan lebih jinak
dibanding ternak yang tidak biasa ditunggangi.
e.
Ternak kuda umumnya mengenal majikannya dengan baik
dibanding orang lain. Sebaiknya pemilik ternak memperkenalkan dirinya pada
ternak kuda sejak kelahirannya.
4.
Amount of
Training/Pelatihan
Umur yang terbaik untuk melatih ternak adalah diumur
muda, karena pengontrolan lebih mudah dan ternak yang umur muda organ
sensoriknya cenderung mengalami proses pembelajaran.
5.
Pedigree
and/or Performance Record/ Asal Usul dan Catatan Prestasi
Asal usul tetua dari ternak kuda merupakan info awal
untuk mengetahui prestasi dari seekor ternak kuda. Ternak kuda yang memiliki
tetua yang bagus dan memiliki catatan prestasi akan memiliki nilai lebih.
Tingkat kemurnian bangsa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam
menduga kemampuan berproduski ternak kuda pada sekelompok ternak yang tergolong
bangsa murni (Pure breed) akan mampu berproduksi secara maksimal apabila
dikelola secara memadai, sedangkan untuk sekelompok ternak kuda yang tingkat
kemurnian bangsanya rendah (sering disebut bangsa peranakan atau turunan) akan
berproduksi lebih rendah apabila dibandingkan dengan sekelompok ternak yang
tergolong bangsa murni (Pure breed).
6.
Conformation/Penyesuaian
Stres panas terjadi apabila temperatur
lingkungan berubah menjadi lebih tinggi di atas ZTN (upper critical
temperature). Pada kondisi ini, toleransi ternak kuda terhadap lingkungan menjadi rendah atau menurun, sehingga ternak kuda mengalami cekaman. Stres panas ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
pada kuda. Ternak kuda akan berusaha menyusaikan diri terhadap keadaan
lingkungan yang tidak normal. Dalam penyesuaian ini ternak kuda akan banyak minum.
7.
Blemishes (cacat)/ Soundness (Kesehatan)
Program kesehatan pada ternak kuda mencakup pencegahan
penyakit, pemberian obat cacing, dan tindakan pertolongan pewrtama. Deskripsi
yang jelas tentang penyakit, parasit, luka dan masalah-masalah kesehatan yang
lain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keberhasilan dalam pengelolaan
ternak kuda. Ternak yang kondisi tubuhnya sehat akan memperlihatkan tingkah
laku yang lincah dan gesit sedangkan jika terdapat kelainan pada kuda nafsu
makan kuda akan menurun sehingga mempengaruhi seluruh aktivitasnya.
8.
Body
Condition/Keadaan Tubuh
Merupakan keadaan sehat atau tidaknya, gemuk atau
kurusnya, cacat tubuh baik cacat genetik maupun cacat yang bersifat mekanik
termasuk disini adanya cacat tersembunyi. Kondisi ternak kuda sangat
berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan untuk berproduksi secara
maksimal. Cacat genetik adalah cacat yang terjadi akibat faktor genetik
misalnya testisnya hanya satu, lambung. Cacat mekanik adalah cacat tubuh yang
disebabkan karena faktor luar, antara lain tubuh, kaki pincang, kulit luka dan
sebagainya.
Faktor – faktor diatas
perlu diketahui supaya kita mendapatkan kuda yang benar – benar bagus dan yang
kita inginkan.
C. Mengetahui Ciri – Ciri Kuda yang Baik
1. Kuda Arab
Kuda Arab ini mempunyai
ciri – ciri sebagai berikut:
a.
Tingginya
156 – 165 cm.
b.
Bentuk kepala umumnya besar dengan wajah rata, tegak, sinar mata
hidup serta daun telinga kecil.
c.
Bentuk leher tegak dan lebar.
d.
Tengkuk umumnya kuat, punggung lurus dan pinggul kuat.
e.
Letak ekornya tinggi dan berbentuk lonjong, dada lebar, sedang
tulag rusuk berbentuk lengkung serasi.
f.
Kakinya berotot kuat, kening dan persendiannya baik. Sedangkan
bentuk kuku kecil dan berada di atas telapak yang kuat.
g.
Jika kuda ini berdiri, akan tampak sikapnya yang kurang serasi
(kurang baik), karena kedua kaki bagian muka lebih berkembang bila dibandingkan
dengan kaki belakang.
2. Kuda Sumba
Biasanya disebut
Sandel-hout ciri-cirinya :
a.
Tinggi antar 110 cm-130 cm.
b.
Bentuk tubuh cukup serasi.
c.
Tubuh bagian tengah agak pendek.
d.
Dada cukup besar dan dalam.
e.
Mata bersinar riang.
f.
Telinga agak kecil.
g.
Suri dan kumba agak tebal.
h.
Pangakal leher pendek.
i.
Kedudukan ekor tinggi.
j.
Bentuk kuku kecil.
k.
Tipe kuda penarik ringan.
l.
Kulit tipis.
m.
Warna macam-macam.
n.
Langkah pendek.
3.
Kuda Sumbawa
Kuda ini termasuk jenis kuda Sumba dengan ciri-ciri:
a.
Tinggi antara 1-1,25 m.
b.
Bentuk tubuh pendek.
c.
Dada cukup lebar dan dalam.
d.
Tubuh bagian tengah cukup panjang.
e.
Kepala lebih besar dari kuda Sumba.
f.
Bahu agak tegak.
g.
Lengkung tulang rusuk cukup baik.
h.
Bentuk kuku cukup baik sedikit lebih
besar.
i.
Sifat periang.
j.
Tipe kuda pekerja.
k.
Warna bermacam-macam.
l.
Tahan bekerja.
4.
Kuda Flores.
Kuda flores ini terdiri dari:
a. Kuda Mangarai (Sebelah Barat)
Ciri – cirinya adalah:
1)
Tinggi antara 1,11-1,39 m.
2)
Kepala besar dan lebar.
3)
Kesan umum adalah kuat, sabar, tapi lebih
kasar dari pada kuda Sumba.
4)
Leher kencang dan cukup besar.
5)
Kumba cukup baik.
6)
Kumudi agak lebar.
7)
Punggung dan pinggang cukup lebar.
8)
Dada cukup lebar dan dalam.
9)
Kaki agak tegak dan pendek.
10)
Sifat-sifat tenang.
11)
Warna kebanyakan merah.
b. Kuda Ngada
Ciri – cirinya adalah:
1)
Lebih ringan dan halus.
2)
Kepala lebih kecil.
3)
Tulang-tulang lebih kecil.
4)
Jalannya baik.
5)
Anggota badan kecil.
5. Kuda Sabu
Ciri – cirinya adalah:
a.
Tinggi rata-rata 1-1,35 m.
b.
Tubuh panjang sedang.
c.
Bentuknya halus sekali.
d.
Kepala agak kecil pendek, banyak “SNOEKS
HOOFD” (Menyerupai/-seperti ikan Hiu).
e.
Lubang hidung lebar.
f.
Mata menonjol kedepan.
g.
Telinga kecil.
h.
Dahi lebat.
i.
Kumba rendah.
j.
Kemudi lebar.
6. Kuda Timor
Ciri – cirinya adalah:
a.
Tinggi antara 1-1,35 m.
b.
Lubang hidung luas.
c.
Rahang agak sempit.
d.
Muka halus.
e.
Telinga sedang dan gagah.
f.
Mata jernih dan menonjol ke depan.
g.
Kuncung agak pendek.
h.
Kumba cukup tinggi, kadang-kadang pendek.
i.
Suru sedang panjang.
j.
Kemudi agak bundal.
k.
Rongga dada cukup dalam dan lebar.
l.
Watak baik.
m.
Tahan nafasnya baik.
n.
Berdiri baik.
7. Kuda Lombok
Kuda Lombok mempunyai tipe sendiri dengan ciri – ciri:
a.
Tinggi antara 1-1,32 m.
b.
Kepala agak besar, panjang dibagian muka.
c.
Dada kurang dalam dan sempit.
d.
Kaki panjang.
e.
Leher kurang baik.
f.
Pungung dan pinggang kuat.
g.
Kemudi condong sedikit runcing.
h.
Kuku agak terlampau besar.
i.
Kuku kurang tagak.
j.
Kualitas kuku kurang baik.
8. Kuda Bali
Ciri – cirinya adalah:
a.
Kepala besar-leher besar.
b.
Bahu tegak.
c.
Punggung terlampau panjang sedi-kit.
d.
Kemudi condong.
e.
Anggota kecil, urat-urat kurang baik.
9. Kuda Batak
Ciri – cirinya adalah:
a.
Tinggi antara 1,10-1,18 m.
b.
Tubuh cukup dalam dan lebar.
c.
Anggota cukup besar.
d.
Dada lebar dan dalam.
e.
Kumba agak rendah dan pendek.
f.
Punggung pendek dan kencang.
g.
Urat-urat kemudi kebanyakan kurang baik.
h.
Kuku biasanya kecil akan tetapi
kualitasnya cukup baik.
i.
Cara berdiri biasanya baik.
j.
Kebanyakan sendi loncat tegak.
k.
Warna bermacam-macam.
10. Kuda Sumatra Barat
Cirinya hampir sama dengan kuda Sandelhout karena semenjak tahun 1895
mendatangkan kuda dari Sumba.
11. Kuda Aceh
Terdapat disekitar tanah gayo dan alas dan terkenal sebagai kuda Gayo
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Tinggi antara 1,15-1,20 m.
b.
Bentuk tubuh agak pendek.
c.
Kepala sedang, perangai lincah
d.
Dahinya cukup lebar, telinga cukup
besar.
e.
Mata kecil.
f.
Kuda bodoh, hidung cukup lebar.
12. Kuda Sulawesi
Di Sulewasi Selatan terdapat beberapa jenis kuda di antaranya kuda Makasar
dan kuda Bone serta kuda Bugis. Semuanya disebut kuda Makasar dengan cirri-ciri
:
a.
Tinggi mencapai 1,15 m.
b.
Bentuknya bagus, kepala kecil dan boleh dikatakan
termasuk kuda baik.
c.
Dahi lebar, rahang kadang-kadang besar.
d.
Tengkuk pendek, leher agak pendek.
e.
Punggung pendek dan kencang.
f.
Kemudi kencang dan kuat.
g.
Kaki berurat baik.
h.
Sifat cukup baik, langkah teratur.
i.
Daya tahan besar.
j.
Kuda sederhana.
13. Kuda Mandar
Kuda malas sekali terutama di luar daerah peternakan.
14. Kuda Jawa
14. Kuda Jawa
Ciri – cirinya adalah:
a.
Tinggi lebih dari 1,13 m.
b.
Kepala sedang.
c.
Rahang agak besar.
d.
Mata dan telinga agak sedang.
e.
Muka kencang atau tegak sedikit.
f.
Leher pendek berurat bagus.
g.
Tengkuk pendek.
h.
Kumba pendek.
i.
Pinggang baik.
j.
Kemudi agak pendek.
k.
Dada cukup lebar dan dalam.
l.
Kuku kualitas agak kurang baik
dibandingkan kuda di Indonesia.
15. Kuda Priangan
Ciri – cirinya adalah:
a.
Tinggi 1,25 m.
b.
Memberikan kesan bagus.
c.
Rahang cukup besar.
d.
Leher tidak begitu besar seperti leher
rusa.
e.
Kumba baik tumbuhnya.
f.
Punggung dan pinggang agak panjang.
g.
Kemudi pendek dan sempit.
h.
Dada tidak dalam dan lengkungnya rusuk
kurang.
i.
Sendi-sendi cukup baik.
j.
Sikap tidak begitu riang.
KESIMPULAN
Secara garis besar
dapat disimpulkan bahwa kuda yang baik memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
1.
Telinga pendek, tegak, menyerupai telinga serigala.
2.
Mata cukup menonjol & letaknya cukup terpisah satu
sama lain.
3.
Lubang
hidung besar.
4.
Rahang
berbentuk piring makan, yaitu besar dan bulat.
5.
Mulut
relatif dangkal.
6.
Leher
relatif tipis.
7.
Kemiringan
bahu sekitar 45 o.
8.
Untuk kuda Quarter, bentuk kaki depan spt huruf ‘V’.
9.
Pundak
harus cukup menonjol.
10.
Bentuk
badan bagian belakang kuda quarter seperti buah apel dengan tangkai di bawah, sedangkan kuda thoroughbred seperti buah pir.
11.
Bentuk
kaki kuda lurus spt pipa berdiri yang digerakkan dan gerakannya mulus.
DAFTAR
PUSTAKA
Junaedi.
2011. Seleksi Pada Kuda. http://peternakanjunaedi.blogspot.com/2011/06/seleksi-pada-kuda.html. Diakses 21 Mei 2012.
Rahman,
A. M. 2011. Jenis – Jenis Kuda di Indonesia. http://infohewan.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-kuda-di-indonesia.html. Diakses 21 Mei
2012.
Suherman,
E. 2007. Skripsi Karakteristik Ukuran dan Bentuk Tubuh Kuda Sumba, Priangan,
Pacu G3 G4 G5 dan Kuda Pacu Indonesia. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/48860/D07esu.pdf?sequence=1.
Diakses
21 Mei 2012.
0 komentar:
Posting Komentar